Profil Koperasi

Koperasi Pengelolaan Sampah Bandung Raya

Visi:
Menjadi pionir dalam pengelolaan sampah berkelanjutan yang mendukung kemandirian pangan dan energi di Bandung Raya.

Misi:

  1. Mengelola sampah domestik, limbah ternak, dan biomassa menjadi produk bernilai ekonomi.
  2. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
  3. Menyediakan solusi terintegrasi dari hulu ke hilir dalam pengolahan sampah.

Latar Belakang:
Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) yang berjudul Food Waste Index 2021, sampah, khususnya sisa makanan, telah menjadi masalah besar di seluruh dunia. Di Indonesia, total sisa makanan yang terbuang menempati urutan terbesar keempat setelah China, India, dan Nigeria. Sisa makanan yang tidak dikelola dengan baik sering kali menjadi becek, berbau, dan menimbulkan gas metana (CH₄), serta menjadi tempat berkembangnya belatung. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan sampah yang tepat dan berkelanjutan.

5 Negara Pencetak Sampah Makanan Terbesar di Dunia:

  1. China
  2. India
  3. Nigeria
  4. Indonesia
  5. Amerika Serikat

Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), selama kurun waktu dua dekade (2000–2018), Indonesia telah membuang sampah makanan mencapai 23–48 juta ton per tahun. Jumlah ini setara dengan 184 kilogram per kapita per tahun.

Tidak hanya berdampak buruk pada lingkungan, pembuangan makanan yang tidak terkendali juga menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Diperkirakan, kerugian ekonomi akibat sampah makanan mencapai Rp221–551 triliun per tahun, atau setara dengan 4%–5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya. Padahal, jumlah makanan yang terbuang tersebut seharusnya dapat digunakan untuk memberi makan 20%–40% populasi Indonesia.

Profil Koperasi:

  1. Koperasi Primer Layanan Pengambilan, Transportasi, & Pemilahan:
    • Target Layanan/Anggota: Penimbul sampah kawasan komersial (Hotel, Resto-Kafe (Horeka), Pasar modern, Mal, Pabrik, Perumahan menengah atas).
    • KBLI 2020: 38 (Pengumpulan, Treatment, dan Pembuangan Limbah dan Sampah serta Aktivitas Pemulihan Material).
    • Kegiatan: Pengumpulan limbah dan sampah tidak berbahaya, pengoperasian fasilitas daur ulang.
  2. Koperasi Primer Pengolahan:
    • Anggota: Penggiat sampah, Produsen Alat Mesin Pengolahan, Produsen Pupuk Organik, Peternak Budidaya Unggas dan Ruminansia, Petani Pengguna Pupuk Organik.
    • KBLI 2020: 390 (Aktivitas Remediasi dan Pengelolaan Limbah dan Sampah Lainnya).
    • Kegiatan: Produksi pupuk organik, listrik tenaga biogas, silase, pakan unggas, pestisida organik, pirolisis plastik, briket residu, Refuse Derived Fuel (RDF).
  1. Koperasi Primer Perdagangan & Komersial (KALOMA):
    • Anggota: Pedagang, Konsumen Produk Hasil Olah Sampah dan Limbah.
    • KBLI 2020: 4799 (Perdagangan eceran bukan di toko, kios, kaki lima, dan los pasar lainnya).
    • Kegiatan: Perdagangan eceran komoditas minyak pirolisis, kompos, silase, pupuk organik granul, maggot, cacing, briket bahan bakar, RDF, telur unggas.
  1. Koperasi Sekunder:
    • Kegiatan: Mengkoordinasikan ketiga koperasi primer untuk skala korporasi, perdagangan karbon (carbon trade), jasa pengelolaan sampah kawasan, pemasaran produk derivatif hasil pengolahan.
    • KBLI 2020: 85500 (Kegiatan Penunjang Pendidikan), 72109 (Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Rekayasa), 74902 (Aktivitas Konsultasi Bisnis dan Broker Bisnis).

Produk dan Layanan:

  1. Silase: Rp 1.000-1.500/kg, rendemen 30-50%.
  2. Pupuk Organik (Nano): Rp 3.000/kg, rendemen 30%.
  3. Bio CNG: Rp 3.500/M³ (energi 6000 kkal/m³).
  4. Pakan Ternak Unggas: Rp 7.000/kg.
  5. Minyak Plastik: Rp 6.000/kg (hasil pirolisis plastik).
  6. Briket/RDF: Rp 400/kg.
  7. Kompos: Rp 500/kg, rendemen 30%.
  8. Pupuk Organik Granul/Briket: Rp 2.500/kg.
  9. Jasa Charging Listrik: Rp 2.000.
  10. Pestisida Organik.

Wilayah Kerja:

  • Area: Bandung Raya, tanpa batas wilayah administratif.
  • Tarif Jasa: Progresif menurun (Rp 1.000/kg untuk 0-5 kg, Rp 800/kg untuk 5,1-50 kg, Rp 700/kg untuk 51 kg ke atas).

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST):

  • Kapasitas: 20 ton per hari.
  • Perkiraan Capex: Rp 600.000/ton ~ Rp 30 miliar.
  • Masa Ekonomis: 10 tahun.

Keunggulan Kami:

  1. Teknologi Tepat Guna: Menggunakan teknologi canggih untuk mengolah sampah menjadi produk bernilai tinggi.
  2. Berkelanjutan: Proses pengolahan ramah lingkungan dan mendukung program pemerintah dalam pengelolaan sampah.
  3. Integrasi dari Hulu ke Hilir: Menyediakan solusi terintegrasi mulai dari pengambilan sampah hingga pemasaran produk akhir.
  4. Dukungan Stakeholder: Didukung oleh berbagai asosiasi dan lembaga terkait seperti ASKKINDO, GPP, dan APSI.

Penutup:
Koperasi Pengelolaan Sampah Bandung Raya berkomitmen untuk memberikan solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi. Kami mengundang partisipasi aktif dari masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mandiri.

Kontak:

Pendaftaran

  1. Koperasi Primer Zero Waste Logic (ZWL)

Berfokus pada pengumpulan, separasi, dan transportasi sisa organik dapur (SOD) dari Horeka, warnas, pabrik, hingga kuliner area. Koperasi ini melayani proses dari hulu untuk memastikan bahan mentah siap menjadi bahan baku.

Daftar di sini.

  1. Koperasi Primer Posko Hijau Lestari (PHL)

Mengolah SOD menjadi barang setengah jadi (pakan unggas, pakan ikan, pupuk organik, listrik biogas) hingga produk akhir seperti telur, daging, dan sayuran.

Daftar di sini.

  1. Koperasi Primer Karya Lokal Masa Depan (Kaloma)

Mengelola perdagangan dan pemasaran hasil pertanian dengan pengemasan, branding, serta penjualan melalui platform konvensional maupun e-commerce.

Daftar di sini.

Didukung oleh:

  • Asosiasi Konsultan Non Konstruksi Indonesia (ASKKINDO)
  • Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP)
  • Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau (PPSKI)
  • Asosiasi Produsen Pupuk Kecil Menengah Indonesia (APPKMI)
  • Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI)
  • Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI)
Keranjang Belanja
Scroll to Top